Bounding Attachment

Nama  : Nurul Evitasari Kusumawati
NIM    : 1230023043 / 40
Prodi   : S1 Kebidanan / 4
Matkul : Psikologi dalam Praktik Kebidanan
Dosen  : Ibu Yati Isnaini Safitri, SST., Bdn., M.Kes

 

Efektivitas Bounding Attachment Melalui Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap Bayi Baru Lahir

 




Pendahuluan

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses di mana bayi diletakkan di dada ibu segera setelah lahir untuk mencari puting susu sendiri dan mulai menyusu. Metode ini tidak hanya memberikan nutrisi awal yang penting bagi bayi, tetapi juga membangun ikatan emosional antara ibu dan anak, yang disebut sebagai bounding attachment. Namun, masih banyak ibu yang belum sepenuhnya memahami manfaat dari bounding attachment melalui IMD, sehingga praktik ini sering terabaikan.

Manfaat IMD dan Bounding Attachment

1.     Stabilitas Fisik Bayi – Kontak kulit dengan ibu membantu bayi menyesuaikan suhu tubuhnya, menstabilkan detak jantung, serta mengurangi risiko hipotermia.

2.     Meningkatkan Produksi ASI – IMD merangsang produksi hormon oksitosin yang berperan dalam meningkatkan produksi ASI.

3.     Mengurangi Stres Bayi – Bayi yang mendapatkan bounding attachment melalui IMD lebih tenang dan merasa lebih aman.

4.     Mempercepat Pemulihan Ibu – IMD membantu mempercepat proses pemulihan ibu setelah persalinan dengan meningkatkan kontraksi rahim.

5.     Meningkatkan Ikatan Emosional – Keterikatan antara ibu dan bayi lebih kuat, sehingga meningkatkan hubungan emosional jangka panjang.

Hasil Penelitian Mengenai Bounding Attachment melalui IMD

Sebuah penelitian yang dilakukan di PMB Entik pada Januari–Maret 2022 menemukan bahwa dari 21 ibu yang menjadi responden:

  • 71,4% berhasil melakukan bounding attachment dengan baik.
  • 28,6% kurang berhasil dalam bounding attachment.
  • 71,4% berhasil melakukan IMD.
  • 28,6% tidak berhasil melakukan IMD.
  • Analisis statistik menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test menunjukkan bahwa bounding attachment melalui IMD efektif dalam meningkatkan kenyamanan dan stabilitas bayi baru lahir.

Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan IMD

1.     Kesiapan Fisik dan Mental Ibu – Ibu yang merasa lelah setelah persalinan cenderung kurang fokus pada IMD.

2.     Dukungan Keluarga – Kehadiran pasangan dan keluarga sangat membantu keberhasilan IMD.

3.     Pengetahuan Ibu – Semakin tinggi pengetahuan ibu tentang IMD, semakin besar kemungkinan keberhasilannya.

4.     Bantuan Tenaga Medis – Peran bidan atau tenaga kesehatan sangat penting dalam memfasilitasi pelaksanaan IMD.

Kesimpulan

Bounding attachment melalui IMD terbukti efektif dalam menciptakan hubungan emosional yang erat antara ibu dan bayi serta memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk lebih aktif dalam melaksanakan IMD dan mendapatkan dukungan dari keluarga serta tenaga medis agar manfaat optimal dapat tercapai.Sebagai calon ibu atau keluarga yang mendukung proses kelahiran, mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya IMD demi generasi yang lebih sehat dan kuat!

 

Daftar Pustaka                    

Fauziah, 2017. Inisiasi Menyusu Dini dan Bounding Attachment dalam Peningkatan Kesehatan Fisik dan Psikis.

Irawan, 2013. Inisiasi Menyusui Dini Tertunda Meningkatkan Resiko Kematian Neonatal.

Mutiara, 2013. Hubungan Paritas, Pengetahuan dan Pendidikan dengan Bounding Attachment pada Ibu Nifas di RS Ibu dan Anak.

Roesli, U., 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.

Sukma, et.al., 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Andi.

Wahyuni, E. D., 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Yuliastanti, 2013. Keberhasilan Bounding Attachment. Jurnal Kebidanan.

Fikawati S., Syafiq A., Karima K., 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sondakh, Jenny J.S., 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Erlangga.

Setiyorini, A., 2016. Faktor-Faktor Pengaruh Keberhasilan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. E-jurnal STIKes Borromeus Bandung.

Referensi :

https://mail.jik.stikesalifah.ac.id/index.php/jurnalkes/article/view/542/pdf

Komentar